Menuju yang Dituju

Karya: Rillion 

Berjalan pelan meski tak bisa berlari, sambil menghitung jejak yang pernah dilalui. Ternyata, ada masa lalu yang tertinggal. Ingin kuputar arah, tapi enggan mengundang masalah. Aku terdiam, berpikir walaupun sebagian otakku habis dimakan masa. Aku masih berpijak di atas tanah. Menghitung setiap butir debu yang membuatku bisu. Tidak ada yang baik-baik saja di sini, pun yang di sana pasti sedang mengharapkan yang terbaik.

Aku berusaha menghentikan yang telah berakhir. Mencoba melangkahkan kaki dengan memupuk rasa ingin kembali. Tidak berat ternyata, kaki ini melangkah. Termasuk hati kian melepas dari ketidak hati-hatian. Sudah saatnya langkah ini menuju yang dituju, dan itu adalah kamu.

Belum usai perjalanan ini. Ada kalanya yang datang silih berganti. Pilihannya, ingin bertahan atau ditahan? Jika bertahan karena ber-Tuhan sudah semestinya dipertahankan. Tetapi, jika ingin ditahan karena menahan, sudah pasti batang yang besar akan terkalahkan oleh ranting yang tertiup angin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Munafik